Mengenal Shutterstock; Situs Populer Jual Beli Foto
www.ceritawiniez.com Tahun ini adalah tahun ketiga
saya menjadi contributor di Shutterstock. Sebenarnya sudah cukup lama saya
mendengar tentang Shutterstock, tapi waktu itu belum tertarik untuk bergabung. Namun
akhirnya saya berpikir, daripada foto-foto saya “duduk manis” di hardisk, lebih
baik dikirim ke Shutterstock saja. Lumayan kan dapat dollar. Penuh semangat
saya mengirimkan foto-foto tersebut. Hasilnya, banyak yang direject. Saya
nyaris menyerah, hingga akhirnya saya melihat poster kulwapp tentang
Shutterstock berjudul “An Introduction To The World Microstock”
Apa
Itu Shutterstock?
Shutterstock adalah situs online tempat fotografer dan desainer menjual hasil karyanya
dan mendapat bayaran. Shutterstock menjadi ruang bertemunya para profesional yang bergerak di bisnis
kreatif dengan ribuan kontributor di seluruh belahan dunia. Berkantor
pusat di New York City, shutterstock sudah sudah berdiri sejak tahun 2003
Platform ini menjadi tempat jual
foto online terbesar, dengan nilai transaksi lebih dari 1 miliar dolar dalam 15
tahun terakhir. Selain itu, Shutterstock juga mempunyai dashboard yang bisa
diakses lewat website ataupun aplikasi. Dashboard ini memiliki fitur
yang cukup lengkap dan sangat membantu contributor untuk keywording foto,
mengetahui siapa pembeli foto hingga melacak berapa pendapatan dari foto-foto
yang dijual.
Selain shutterstock, ada beberapa situs jual foto online
lainnya, antara lain
- Adobe Stock (stock.adobe.com)
- Dreamstime (dreamstime.com)
- iStockphoto.com
- Alamy (Alamy.com)
- FreeDigitalPhotos.net
- 500px (500px.com)
How I start as Shutterstock Contributor
Dibandingkan dengan situs microstock lainnya, Shutterstock sudah
berhasil menjangkau marketplace yang luas serta menjadi situs dengan
tingkat penjualan yang sangat tinggi. Shutterstock menjadi situs unggulan untuk
para fotografer yang ingin menghasilkan pundi-pundi dengan kreativitas.
Anyway, setelah mengikuti
kulwapp “An
Introduction To The World Microstock” , saya menjadi tercerahkan. Saya jadi
tahu
bagimana membuat deksripsi, menentukan keyword bahkan “mengakali” foto yang
blur agar lolos kurasi. Sebenarnya di shutterstock kita ga perlu terlalu pusing
dengan kaidah-kaidah fotografi, yang terpenting foto tersebut harus fokus dan
memiliki deskripsi yang benar. Saran
saya, jika tema-teman ingin serius menjadi Shutterstock’s contributor, ikut erbinar
atau kelas online dulu. Cukup banyak kok kelas online tentang Shutterstock.
Oh iya, selain foto di Shutterstock kita juga bisa menjual
vector, video dan musik.
Harga Jual Foto di Shutterstock
Harga jual tiap foto berbeda-beda. Rangenya sekitar $0.1 –
$0.40. Tapi jika foto kita on demand harganya
bisa mencapai $10 - $20. Serunya lagi, foto kita bisa dibeli berkali-kali
loh. Kuncinya sih, rajin-rajin submit foto saja. Kalau kata teman yang sudah
lama menjadi contributor, minimal kita harus punya 1000 foto sebagai portfolio.
Oh iya, untuk pembayaran bisa melalui paypal. Jadi, kita wajib punya paypal
dulu. Uang hasil penjualan foto, baru bisa diambil jika sudah mencapai minimal
$35. Kalau rajin sih, baru sebulan kita sudah bisa gajian loh.
Pastinya penhasilan sebagai contributor di shuterstock tidak
terbatas, tergantung pada banyaknya portofolio dan kualitas
karya.
Cara
Menjadi Contributor Shutterstock
1.Kunjungi
dashboard submit.shutterstock.com.
2. Isi data pribadi yang diminta
3. Klik tanda centang pada kolom persetujuan dan verifikasi.
4. Lakukan verifikasi email dengan cara membukanya dan mengeklik
tautan verifikasi yang diberikan.
5. Isi registrasi tahap kedua
Cara Upload Foto di Shutterstock
Setiap jenis konten memiliki persyaratan tertentu untuk bisa diunggah di Shutterstock. Kita bahas cara submit foto saja dulu ya
1. Login di Submit.shutterstock.com menggunakan
alamat email dan kata sandi
2. Pilih "Upload Content" dan pastikan foto yang diupload memakai format JPEG dengan ukuran minimal 4 megapixel.
3. Pilih file dan upload.
4. Foto yang diupload akan dikurasi oleh tim dari Shutterstock.
Biasanya hasil kurasi akan kita terima dalam1-2 hari, namun
terkadang perlu waktu yang agak lama.
Hasil kurasi dapat dilihat di halaman "Submit" dan akan
ditampilkan di Catalog Manager dan dipublikasikan di portfolio dalam 72 jam
sejak disetujui.
Tip Agar Foto Lolos Kurasi di Shutterstock
1. Foto harus fokus dan jelas serta memiliki resolusi yang sudah ditentukan oleh shtterstock.
2. Pastikan membuat deskripsi dan keyword yang sesuai.
3. Konsisten mengupload foto setiap hari. Hal ini akan emmbuat foto kita selalu berada di atas, sehingga peluang untuk dibeli lebih besar
4. Buat portofolio berdasarkan jenisnya.
5. Lakukan riset dan pantau media sosial agar tahu tren yang sedang dibutuhkan.
6. Pastikan membuat judul dan deskripsi yang relevan agar foto kita mudah ditemukan di mesin pencari.
Gimana, tertarik menjadi Shutterstock contributor?
wah mantap tipsnya mbak Wik mengenai foto yang bisa lolos di shutterstock. Saya kadang ambil foto gratisan di sana. ternyata kalau bisa lolos di sana, foto kita menghasilkan cuan juga ya. Makasih infonya mbak Wik
BalasHapusLumayan banget ini, secara suka foto. Btw, utk rate harga siapa yg nentukan kak? Dan penghasilan min. Brp baru bisa di tarik?
BalasHapusYa ampun ini yg kucari2 selama ini.. Sayang kalau foto cuma nangkring d galery.. Kpn2 aku telp ya mb.. Buat tanya2 heheh
BalasHapusWaah ini yang aku cari banget secara suka banget foto dan udah numpuk bangett di galeri. Lumayan banget kalau dari foto bisa menghasilkan cuan...
BalasHapusAku udah nyoba, cuma belum ada yang tertarik saja. Karena sadar diri fotonya belum begitu bagus dan pas aja
BalasHapus